قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Katakanlah wahai Muhammad, sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Alloh Rabb semesta alam.(Q.S al-An’am : 162)
1. Perintah Alloh Subhanahu wa Taaala pada hambaNya untuk berkeyakinan bahwa sholatnya, hidupnya dan bahkan matinya hanyalah semata mata untuk Alloh. Ayat tersebut juga merupakan salah satu bagian doa iftitah sholat yang diajarkan Rosululloh Sholallohu Alaihi Wassalam.
2. Alloh Subhanahu wa Taaala merupakan satu-satunya Tuhan untuk semesta alam dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Tidak ada sesuatupun yang setara dengan Alloh. Tidak ada satu pun makhluk yang dapat menandingi kekuasaanNya.
3. Alloh Subhanahu wa Taaala mewajibkan kepada seluruh umat manusia untuk ikhlas dalam berkeyakinan, beribadah, beramal. Selain amal, hidup, dan mati juga diniatkan secara ikhlas diserahkan hanya untukNya. Alloh yang telah menciptakan diri kita dan seluruh makhluk dan memberikan nyawa sehingga kita dapat merasakan kehidupan di dunia ini.
Kehidupan yang bernilai bagi seorang mukmin adalah kehidupan orang yang selalu beramal sholeh, merekalah yang sebenarnya merasakan manisnya kehidupan dan kebahagiaan yang hakiki karena hatinya yang selalu tenang, berbeda dengan orang-orang yang lalai dari Alloh yang selalu merasa gelisah. Walaupun mungkin dilihat kehidupan mereka begitu sederhana, namun jika dilihat jauh, akan diketahui bahwa merekalah orang-orang yang paling berbahagia
قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Katakanlah : Hai hamba-hambaKu yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Alloh itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.(QS. Az Zumar: 10)
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami Alloh berikan kepadanya kehidupan yang baik. (QS. An Nahl: 97)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ إِنَّ اللّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Wahai orang-orang beriman, mintalah tolong kepada Alloh denga cara sholat dan bersabar, sesungguhnya Alloh bersama orang-orang yang sabar. (QS: Al- Baqarah: 153 )
اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Ya Alloh, tolonglah aku agar selalu berdzikir (mengingat) Mu, bersyukur padaMu dan memperbagus ibadah padaMu.” (HR. Abu Daud)
Bersyukur adalah melaksanakan ketaatan kepada Alloh, mendekatkan diri kepadaNya dengan rasa cinta lahir maupun batin sehingga syukur bukanlah hanya di lisan semata, namun haruslah direalisasikan dalam ketaatan dan amal perbuatan. Dan dalam berdzikir kepadaNya harus terdapat keimanan yang hakiki. Kedua perkara inilah tujuan diciptakannya jin dan manusia, juga langit dan bumi.
Kehidupan dunia terkadang membuat seseorang melalaikan akhirat dan Alloh sehingga hatinya menjadi gelap. Bagaimana dia akan dapat menghadap kehadirat Alloh, padahal dia belum bersih dari kelalaian. Marilah kita sebagai seorang mukmin menghayati nilai-nilai kehidupan agar hidup ini lebih bermanfaat.