Pengertian Masjid menurut lafazh اَلْمَسَاجِدُ adalah jamak dari lafazh مَسْجِدٌ. Masjid dengan huruf jim yang dikasrohkan adalah tempat khusus yang disediakan untuk sholat lima waktu. Sedangkan jika yang dimaksud adalah tempat meletakkan dahi ketika sujud, maka huruf jim-nya difathahkan.
Sedangkan secara bahasa, kata masjid (مَسْجِدٌ) adalah tempat yang dipakai untuk bersujud. Pada dasarnya, istilah masjid menurut syar’i adalah setiap tempat di bumi yang digunakan untuk bersujud karena Allah di tempat itu.
Adapun lafazh Al Jaami’ (اَلْجَامِعُ) adalah sifat dari Al-Masjid. Berdasarkan hal ini maka umat Islam mengatakannya اَلْمَسْجِدُ الْجَامِعُ yang artinya tempat orang bersujud (sholat) di hari umat Islam berkumpul baik hari Jum’at, hari Raya maupun hari-hari yang lain.
Masjid adalah rumah Alloh yang berada di atas bumi dan memiliki kedudukan yang agung di mata umat Islam. Dan umat Islam akan senantiasa dimuliakan juga di memakmurkan. Alloh Azza wa Jalla berfirman :
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ
Sesungguhnya yang memakmurkan Masjid Alloh hanyalah orang-orang yang beriman kepada Alloh dan hari akhir dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apapun) kecuali Alloh, maka mudah-mudahan mereka termaksud orang yang mendapatkan petunjuk. (QS. At Taubah 18)
اِذَا رَأَيْتُمُ الرَّجُلَ يَعْتَادُ الْمَسَاجِدَ فَاشْهَدُوْا لَهُ بِاْلاِيْمَان وَتَلاَ اِنَّمَايَعْمُرُ مَسَاجِدَ الله
Apabila kalian melihat orang yang membiasakan dirinya berada di dalam Masjid, maka persaksikanlah bahwa dia itu beriman, kemudian beliau membacakan “Innamaa ya’muru masajidallah” . (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا ۚ
وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ
Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar taqwa (masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut kamu bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Alloh menyukai orang-orang yang bersih. (QS. At Taubah : 108)
مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ بَنَى اللَّهُ لَهُ فِى الْجَنَّةِ مِثْلَهُ
Siapa yang membangun masjid karena Alloh, maka Alloh akan membangun baginya semisal itu di surga.” (HR. Shohih Bukhari dan Muslim).
أَحَبُّ الْبِلَادِ إِلَى اللهِ مَسَاجِدُهَا
Tempat yang paling dicintai oleh Alloh adalah masjid (HR. Muslim)
Sholat berjamaah adalah sesuatu yang sangat ditekankan oleh Rasululloh. Salah satu manfaat sholat jamaah sebagai alat pemersatu umat, pererat tali silaturahim, pemersatu hati antar umat Islam maka upaya dalam penegakan sholat jamaah mempunyai prioritas yang utama.
Al Quran menjadi pedoman umat Islam maka kajian Al Quran harus dihidupkan baik melaui halaqoh-halaqoh Qiroah, Tahsin, Tadarus, Tasmi’, Tahfidz juga kajian mendalam makna Al Quran agar umat Islam memahami Al Quran secara menyeluruh sehingga Masjid akan tampak semakin makmur dengan ruh Al- Quran
Sejak masa Rasululloh, Masjid merupakan pusat pendidikan dan tempat menuntut ilmu berbagai bidang keilmuan. Darul Arqam merupakan tempat pertama berkumpulnya umat Islam beserta Rasululloh untuk belajar hukum-hukum dari dasar-dasar agama Islam terutama pembentukan akhlaqul karimah.
Masjid harus mulai mendekatkan diri dengan umat Islam di sekitarnya seperti peernikahan masal kaum dhuafa’, khitan masal anak yatim, santunan fakir miskin.
Dalam kegiatan pemakmuran masjid memerlukan dana operasional. Langkah pertama untuk biaya operasional bisa menghimpun infak dari Aghniya’ sekitar dan Jamaah sholat wajib. Infak ini bisa dikembangkan menjadi usaha-usaha milik Masjid sehingga masjid tidak selamanya tergantung dari infak tapi dari pengembangan usaha masjid.