Masjidil Harom terletak di pusat kota Makkah. Kota kelahiran Rosululloh Muhammad SAW yang menjadi pusat berbagai aktivitas jamaah haji maupun umroh dari berbagai negara. Hal ini menjadikan kota Makkah sangat padat, baik musim haji maupun umroh. Di tengah Masjidil Harom terdapat Kabah sebagai kiblat sholat bagi seluruh umat Islam segala penjuru dunia. Setiap jamaah dipastikan ingin selalu ibadah di Masjidil Harom. Karena di sana ada aktivitas ibadah thowaf mengelilingi Kabah juga sai yang merupakan bagian dari rangkaian haji maupun umroh. Juga Alloh memberikan rohmat kepada jamaah yang memandang Kabah,
Rosululloh SAW bersabda :إِنَّ اهََّ تَعَالىَ يَنْزِلُ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ عِشْرِيْنَ وَمِائَةٍ رَحْمَةٍ يَنْزِلُ عَلَى هَذَا البَيْتِ
سِتُّوْنَ لِلطَّائِفِيْنَ وَأَرْبَعُوْنَ لِلْمُصَلِّيْنَ وَعِشْرُوْنَ لِلنَّاظِرِيْنَ
Sesungguhnya Alloh Taala menurunkan dalam setiap hari, siang dan malam, seratus dua puluh rohmat Alloh SWT turun di atas Kabah ini. Enam puluh rohmat untuk orang-orang yang thowaf, 40 rohmat untuk orang-orang yang sholat dan 20 rohmat untuk orang yang memandanginya. (HR. At Thobroni)
Jarak Masjidil Harom dari hotel jamaah haji paling jauh empat kilometer dan sedangkan bagi jamaah umroh paling jauh satu kilometer. Jarak ini tentu menjadi kendala terutama bagi jamaah yang telah tua. Beribadah ke Masjidil Harom memerlukan pengaturan waktu yang baik. Selain menghemat energi juga berbagi waktu untuk kegiatan lainnya dengan tetap menjaga kesehatan.
Aktivitas ibadah khususnya bagi jamaah umroh di Masjidil Harom bisa dimulai berangkat Shalat Subuh. Sudah mandi, wudhu, kondisi suci, dan wewangian secukupnya. Sebaiknya jamaah berangkat sebelum jam tiga pagi dari hotel. Bawalah makanan kecil secukupnya dan botol minum. Semua masuk dalam tas, selain itu jangan lupa selalu membawa identitas yang selalu melekat jamaah. Buatlah rombongan secukupnya, 4 sampai 6 orang untuk menghindari kehilangan arah jalan, usahakan jangan pernah pergi sendirian dalam berbagai aktivitas di luar hotel.
Jelang masuk Masjidil Harom, bungkus sandal dan pastikan ingat nomornya pintu. Ini penting agar tidak kesasar saat keluar nanti. Simpan sandal ditempat aman, catat juga nomor rak atau sandal dimasukkan tas. Carilah tempat nyaman, setidaknya bukan jalur lalu lalang jamaah agar tidak ganggu konsentrasi ibadah. Lakukan sholat sunah, dua rakaat atau lebih semampunya. Selebihnya lanjut dengan dzikir atau baca Al Quran. Jika jamaah batal wudhu, segera keluar ke tempat wudhu yang ada di bawah tangga Masjidil Harom dengan ditemani satu orang supaya tidak lupa jalan kembali ke tempat semula.
Usai sholat subuh, tak perlu buru-buru keluar. Sambil menunggu area thawaf longgar dan bila masih tersisa tenaga, lakukan thawaf sunah. Ini hanya pilihan, jika tenaga masih memungkinkan. Karena suasana pagi cukup nyaman untuk thawaf, karena matahari belumlah terik. Usai thawaf mampirlah ke air zamzam, minum dan nikmati kesegarannya guna pulihkan tenaga.
Setelah selesai keluar dari Masjidil Harom, berjalan santai menuju hotel bersama rombongan. Jangan lupa istirahalah secukupnya sampai menjelang sholat dhuhur. Ketika waktu telah menunjukkan pukul 10.00 ,jamaah persiapan berangkat ke Masjidil Harom untuk sholat dhuhur, berjalanlah santai dengan rombongan kecil dan carilah lokasi di dalam Masjidil Harom yang nyaman. Perbanyaklah dzikir sebelum sholat dan ingat jangan sholat sunah rowatib sebelum benar-benar masuk waktu sholat dhuhur. Setelah sholaat jamaah boleh langsung pulang untuk makan siang.
Menjelang sholat asar, jamaah persiapan lagi berangkat ke Masjidil Harom. Apabila kondisi jamaah lemah dipersillahkan sholat asar di hotel. Dan seusai sholat asar , ada waktu lumayan lama untuk jamaah ibadah atau melihat situasi dan lokasi-lokasi di Masjidil Harom yang sangat luas. Jamaah bisa melihat perluasan Masjidil Harom atau naik ke lantai empat untuk melihat pemandangan Masjidil Harom dari sisi atas.
Setelah adzan maghrib berkumandang, Jamaah melaksanakan sholat maghrib dan dilanjutkan mengikuti berbagai kajian di Masjidil Harom atau jamaah membaca Al Quran dengan mushaf yang sudah di siapkan pada rak Al Quran sampai adzan Isya di kumandangkan. Apabila jamaah batal , segera berwudhu di tempat-tempat wudhu yang telah di sediakan. Dan segera mencari tempat yang nyaman atau mengambil halaman Kabah untuk sholat isya karena udara sangat sejuk ketika malam hari.
Sepulang dari Masjidil Harom , jamaah dipersilahkan makan malam di hotel dan istirahat yang cukup untuk aktivitas ibadah hari berikutnya.