AssalamuAlaikum Wr. Wb. Keluarga Multazam Utama … Alhamdulillahi Robbil Alamin, segala puji bagi Alloh. Shalawat dan Salam semoga terlimpah kepada Rasululloh SAW, keluarga dan para sahabatnya.
Pengertian Barokah
Menurut bahasa, barokah berasal dari bahasa Arab البركة,, artinya nikmat (Kamus Al-Munawwir). Sedangkan menurut Imam Al-Ghazali istilah, barokah artinya ziyadatul khair, yakni bertambahnya kebaikan dan dalam Syarah An Nawawi adalah kastrotul khoir atau kebaikan yang banyak. Barokah bisa pula berarti sebagai suatu kebaikan Alloh yang secara kontinyu ada dalam suatu perkara, sebagaimana ungkapan Abu al Qosim al Asbihani :
ثُـبُـوْتُ الْخَيْرِ اْلاِلهِيِّ فِي الشَّيْءِ
Barokah adalah tetapnya kebaikan Illahi dalam suatu perkara. Macam-macam Barokah Kebarokahan banyak macmnya seperti tempat yang barokah contohnya Masjidil Harom khususnya di Multazam, Belakang Maqom Ibrohim, Bukit Shofa Marwah, Arofah, Muzdalifah, Mina, serta di Masjid Nabawi yaitu Raudhoh. Kalam yang barokah seperti Al Quran, Mau’idhotul hasanah, Khotbah. Manusia yang barokah semisal para Rosul atau Nabi, Kyai, Ustadz dan ada juga waktu yang barokah seperti bulan Ramadhan, Lailatul Qodr, hari Jumat, dan umur yang barokah. Alloh telah memberi batasan pada umur kepada manusia.
Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Alloh adalah mudah. (QS. Fatir 11) Umur umat Nabi Muhammad SAW lebih pendek dibandingkan manusia sebelumnya. Rasululloh SAW bersabda :
Wahai Rasûlulloh, siapakah manusia yang terbaik ? Beliau menjawab, Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya. Dia bertanya lagi, Lalu siapakah orang yang terburuk ? Beliau menjawab, Orang yang berumur panjang dan buruk amalnya. (HR. Hakim)
Tidakkah aku beritahukan kepada kamu tentang orang yang paling baik di antara kamu? Mereka (para sahabat) menjawab, Ya wahai Rasûlulloh. Beliau bersabda, Orang yang terbaik di antara kamu adalah orang yang paling panjang umurnya di antara kamu dan paling baik amalnya. (HR. Ahmad)
Manfaatkanlah kesempatan yang lima, sebelum (datang) lima yang lainnya, yaitu: masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang sakitmu, masa kayamu sebelum datang fakirmu, masa hidupmu sebelum matimu, dan masa senggangmu sebelum datang kesibukanmu.(HR. Hakim)
Meraih Sukses Ramadhan Sebuah kejadian penuh hikmah dan pelajaran di jaman Nabi SAW yang menjelaskan bahwa amal seseorang akan meningkatkan derajatnya dan juga menjelaskan bahwa hari-hari dalam kehidupan adalah kesempatan untuk manambah amalan. Kisah dua bersaudara yang masuk Islam bersama-sama, lalu keduanya meraih Khusnul Khatimah di sisi Alloh SWT derajatnya dengan sebab umur yang berbeda. Marilah kita perhatikan hadits di bawah ini :
Sesungguhnya ada dua laki-laki dari Baliy (cabang suku Qudha’ah-pen) datang kepada Rasululloh SAW dan keduanya masuk Islam bersama-sama. Salah seorang dari keduanya lebih giat daripada yang lain. Orang yang sangat giat dari keduanya itu ikut berperang lalu mati syahid. Sedangkan yang lainnya hidup setahun setelahnya, lalu meninggal dunia. Tholhah berkata, Aku bermimpi, ketika aku sedang berada di pintu surga, aku melihat keduanya. Tiba-tiba ada seseorang keluar dari dalam surga, lalu mengidzinkan orang yang mati terakhir dari keduanya (untuk masuk surga lebih dahulu, lalu orang itu masuk lagi ke dalam surga). Lalu dia keluar lagi dari surga, lalu mengidzinkan orang yang mati syahid (untuk masuk surga).
Lalu dia menemuiku kemudian berkata, Kembalilah, karena sesungguhnya belum datang waktu untukmu (boleh masuk surga). Besoknya Thalhah menceritakan kepada orang-orang dan mereka keheranan terhadapnya. Hal itu sampai kepada Rasûlulloh SAW , mereka menyampaikan cerita itu kepada beliau Rasûlulloh SAW. Maka beliau SAW bersabda, Dari sisi mana kamu heran? Mereka menjawab, Wahai Rasûlulloh SAW , orang yang satu ini lebih giat dari yang lain, lalu dia juga mati syahid, tetapi orang yang terakhir (mati) itu masuk surga lebih dahulu”.
Maka Rasûlulloh SAW bersabda, Bukankah dia (orang yang terakhir mati itu) masih hidup setahun setelahnya? Mereka menjawab, Ya. Beliau bersabda lagi, Dan (bukankah) dia telah menemui bulan Ramadhân lalu berpuasa Ramadhân, dan dia telah melakukan shalat sekian banyak sujud di dalam setahun? Mereka menjawab, Ya. Maka Rasûlulloh SAW bersabda, Jarak antara keduanya lebih jauh dari jarak antara langit dan bumi. (HR. Ibnu Mâjah.) Semoga sisa umur yang ada semakin barokah dan bermanfaat bagi orang lain. Amien
Wassalamu Alaikum Wr.Wb
Sumber : 1. Al Quran terjemahan Kementrian Agama 2. HR. Ibnu Majah 3. HR. Ahmad 4. HR. Hakim 5. Kamus Al Munawwir