Masjid merupakan rumah Allah yang berada di atas bumi. Allah menjadikan bumi sebagai tempat sujud bagi setiap muslim di dunia , Rasulullah ShallAllahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
وَجُعِلَتْ لِي الْأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُورًا وَأَيُّمَا رَجُلٍ مِنْ أُمَّتِي أَدْرَكَتْهُ الصَّلَاةُ فَلْيُصَلِّ
Dan bumi dijadikan untukku sebagai tempat sujud dan suci maka dimana saja seorang laki-laki dari ummatKu mendapati waktu Sholat hendaklah segera Sholat.(HR, Bukhori)
وَجُعِلَتْ لَنَا الْأَرْضُ كُلُّهَا مَسْجِدًا وَجُعِلَتْ تُرْبَتُهَا لَنَا طَهُورًا إِذَا لَمْ نَجِدْ الْمَاءَ
Bumi dijadikan untuk kami semuanya sebagai masjid dan debu/tanahnya dijadikan suci untuk kami apabila kami tidak mendapatkan air/tayamum (HR. Muslim)
Ciri seorang muslim yang beriman adalah orang-orang yang senantiasa memakmurkan masjid dengan memperhatikan adab-adabnya sebagaimana diajarkan didalam al Qur’an dan Sunnah sebagai berikut :
Seseorang yang ingin ibadah ke masjid hendaknya mengikhlaskan niatnya sehingga Allah Ta’ala menerima ibadah yang ia lakukan di masjid. Karena sesungguhnya setiap amalan itu tergantung dari niatnya.
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
يَا بَنِي آدَمَ خُذُواْ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ
يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْءَاتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَىَ ذَلِكَ خَيْرٌ ذَلِكَ مِنْ آيَاتِ اللّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ
Wahai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untuk menutupi auratmu dan perhiasan. Sedangkan pakaian taqwa itulah yang lebih baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. (Qs. al-A'raf: 26)
فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imron : 133)
لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِى النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلاَّ أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوا
Seandainya setiap orang tahu keutamaan adzan dan shaf pertama, kemudian mereka ingin memperebutkannya, tentu mereka akan memperebutkannya dengan berundi.(HR, Bukhori dan Muslim)
خَيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا وَشَرُّهَا آخِرُهَا وَخَيْرُ صُفُوفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا وَشَرُّهَا أَوَّلُهَا
Abu Qatadah RadhiAllahu’Anhu berkata, Saat kami sedang Sholat bersama Rasulullah ShallAllahu’alaihi Wasallam, tiba-tiba beliau mendengar suara kegaduhan beberapa orang. Sesudah menunaikan Sholat beliau mengingatkan,
إِذَا أَتَيْتُمْ إِلَى الصَّلاَةِ فَعَلَيْكُمْ بِاالسَّكِيْنَةِ فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوْا وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوْا
Apabila kalian mendatangi sholat maka hendaklah berjalan dengan tenang, dan rakaat yang kalian dapatkan Sholatlah dan rakaat yang terlewat sempurnakanlah. .(HR, Bukhori)
Di antara adab ketika memasuki masjid adalah melaksanakan Sholat sunnah dua rakaat sebelum duduk. Sholat ini diistilahkan para Ulama dengan Sholat sunnah tahiyatul masjid. Rasulullah ShallAllahu’alaihi Wasallam bersabda :
إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمْ الْمَسْجِدَ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يَجْلِ
Yang dimaksud dengan tahiyatul masjid adalah Sholat dua rakaat sebelum duduk di dalam masjid. Sholat sunnah tahiyatul masjid bisa dikerjakan satu niat dengan Sholat sunnah bada wudhu, Sholat sunnah rawatib qobliyah.
Syariat ini juga berlaku untuk semua masjid, termasuk masjidil haram. Tahiyatul masjid disyariatkan pada setiap waktu seseorang itu masuk masjid dan ingin duduk di dalamnya.