Keluarga Multazam Utama yang diberkahi Alloh Subhanahu wa Taala, ada sebuah hadist yang menjadi rahasia pertolongan Alloh yaitu dengan selalu menolong dan memudahkan perkara orang lain. Dari Abu Hurairah Radliyallohu Anhu berkata, telah bersabda Rosulull0h Shallallohu Alaihi wa Sallam :
وَ اللهُ فىِ عَوْنِ اْلعَبْدِ مَا كَانَ اْلعَبْدُ فىِ عَوْنِ أَخِيْهِ
Alloh senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya (HR Muslim)
Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih Utsaimin Rahimahulloh, bahwa Alloh Subhanahu wa Taala menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya. Di dalam hadits ini terdapat motivasi untuk menolong saudaranya dari kaum muslimin di dalam segala yang perkara yang mereka butuh pertolongan. Namun motivasi menolong saudaramu yang muslim itu terikat dengan perbuatan baik dan ketakwaaan. Hal ini berkaitan dengan firman Alloh Subhanahu wa Taala :
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa.( QS Al Maidah 2)
مَنْ نَـفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُـرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَـفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُـرْبَةً مِنْ كُـرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَـى مُـعْسِرٍ يَسَّـرَ اللهُ عَلَيْهِ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَنْ سَتَـرَ مُسْلِمًـا سَتَـرَهُ اللهُ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Alloh melapangkan darinya satu kesusahan di hari qiyamat. Barangsiapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan (dalam masalah hutang), maka Alloh memudahkan baginya (dari kesulitan) di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi (aib) seorang Muslim, maka Alloh akan menutup (aib)nya di dunia dan akhirat. (HR Muslim)
Hadist yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan seorang yang membantu meringankan beban saudaranya sesama Muslim, baik dengan bantuan harta, tenaga maupun pikiran atau nasehat untuk kebaikan. Imam Nawawi berkata, dalam hadist ini terdapat keutamaan menunaikan atau membantu kebutuhan dan memberi manfaat kepada sesama Muslim sesuai kemampuan, (baik itu) dengan ilmu, harta, pertolongan, pertimbangan tentang suatu kebaikan, nasehat dan lain-lain (fi Syarhi Muslim)
1. Hadist ini menunjukkan makna sebuah kaidah besar dalam Islam yaitu balasan yang didapat seorang hamba adalah sesuai dengan jenis perbuatannya karena meringankan beban seorang Muslim berarti berbuat kebaikan kepadanya, dan balasan kebaikan adalah kebaikan yang semisalnya. Alloh berfirman:
هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ
Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula) (QS Ar Rahman 60)
2.Melakukan perbuatan yang menyebabkan bahagianya hati seorang Muslim adalah suatu kebaikan dan bernilai pahala meskipun perbuatan tersebut dianggap sepele. Rosululloh Shallallohu Alaihi wa Sallam bersabda :
لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ
Janganlah sekali-kali engkau menganggap remeh suatu perbuatan baik, meskipun (perbuatan baik itu) dengan engkau menjumpai saudaramu (sesama Muslim) dengan wajah yang ceria. (HR Muslim )
تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
Senyummu di hadapan saudaramu (sesama Muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu. (HR Tirmidzi)
3.Kesusahan dan penderitaan yang dialami manusia dalam kehidupan dunia sangat kecil bahkan tidak ada artinya jika dibandingkan dengan dasyatnya kesusahan pada hari qiyamat sebagaimana yang disebutkan dalam Al Qur’an dan hadist-hadist yang shahih. Oleh karena itu, barang siapa yang diringankan baginya kesulitan di hari qiyamat, maka sungguh dia telah mendapatkan keberuntungan yang besar.