Al Hamdulillahi Robbil Alamin, segala puji bagi Alloh Subhanahu wa Taala. Shalawat dan Salam semoga terlimpah kepada Rosulullah Shalallahu alaihi wa Salam, keluarga dan para sahabatnya.
Keluarga Multazam Utama yang di rahmati Alloh Subhanahu wa Taala meraih predikat Haji Mabrur adalah harapan setiap Jamaah Haji karena balasan pahalanya adalah Surga, sesuai sabda Rosululloh Shalallahu alaihi wa Salam :
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةَ
Haji yang mabrur tidak lain pahalanya adalah surga.( HR. Bukhari)
Haji yaitu mengunjungi Makkah untuk melaksanakan Ibadah, seperti Thawaf, Sa’i, Wuquf di Arafah dan seluruh manasik sebagai pemenuhan kewajiban dari Alloh dan dalam rangka mencari ridhaNya. Haji merupakan salah satu rukun Islam yang lima, kewajiban di antara kewajiban agama yang sudah diketahui secara pasti.
المَبْرُوْرُ المَقْبُوْلُ
Haji mabrur adalah haji yang maqbul yakni haji yang diterima oleh Allah Subhanahu wa Taala
الَّذِي لاَ يُخَالِطُهُ شَيْءٌ مِنَ الإِثْمِ
Haji Mabrur itu ialah haji yang tidak dikotori oleh dosa (tidak ada riya, tidak ada sum’ah tidak rafats dan tidak fusuq)
وَأَنَّهُ الْحَجُّ الَّذِي وُفَّتْ أَحْكَامُه وَوَقَعَ مَوْقِعًا لِمَا طُلِبَ مِنْ الْمُكَلَّف عَلَى وَجْهِ الْأَكْمَلِ
Haji Mabrur adalah haji yang dipenuhi seluruh ketentuanya dan dijalankan dengan sesempurna mungkin oleh pelakunya sebagaimana yang dituntut darinya.
الحَجُّ المَبْرُوْرُ هُوَ أَنْ يَرْجِعَ زَاهِدًا فِي الدُّنْيَا رَاغِبًا فِي الاَخِرَةِ
Haji Mabrur adalah jika sepulang haji menjadi orang yang zuhud dengan dunia dan merindukan akhirat
سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَا بِرُّ الْحَجِّ قَالَ : إِطْعَامُ الطَّعَامِ وَطَيِّبُ الْكَلامِ
Rosululloh Shallallahu alaihi wa Sallam pernah ditanya tentang haji yang mabrur, Beliau menjawab , yaitu Suka bersedekah dengan bentuk memberi makan dan memiliki tutar kata yang baik (HR Hakim )
Mabrur merupakan predikat tertinggi dalam pelaksanaan ibadah haji dan tidak mudah mencapai predikat mabrur. Jika predikat mabrur telah berhasil digapai sekalipun, tidak otomatis akan me lekat sepanjang hayat dalam diri sang haji dan hajjah.
Setiap jamaah haji hendaknya terus berupaya melestarikan amalan yang telah dijalankan selama di tanah suci, seperti sholat tepat waktu, melaksanakan ibadah-ibadah sunah, berhias dengan sifat-sifat terpuji, cepat melakukan toubat apabila telanjur melakukan kesalahan, dan ibadahibadah lainnya.
Setiap jamaah haji hendaknya terus berupaya untuk meningkatkan kualitas ibadah sholat, puasa sunah, tilawah quran, kepedulian terhadap orang lemah ekonomi melalui zakat, infak dan sedekah dan lain sebagainya.
Setiap jamaah haji harus membiasakan diri sholat berjamaah, menyantuni anak yatim, menjenguk orang sakit dan orang yang meninggal dunia, kerja bakti dan tolong-menolong, serta mendamaikan orang yang berselisih.
Intinya adalah tanda-tanda kemabruran ibadah haji seseorang apabila mampu membentuk kepribadiannya setelah melaksanakan ibadah haji berubah menjadi lebih baik daripada sebelumnya dan tidak lagi mengulang maksiat.
Semoga kaum Muslimin yang telah melaksanakan ibadah haji dapat meraih predikat haji mabrur dan dapat melestarikan nilai-nilai ibadah haji itu dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara…Amin