Assalamu Alaikum Wr.Wb
Alloh Subhanahu wa Taala sebagai Kholiq (Pencipta Mahkluk) telah menciptakan manusia dan jin dan satu tujuan utama dari penciptaan manusia dan jin adalah untuk beribadah kepada Alloh. Dalam firmannya, Alloh Subhanahu wa Taala menjanjikan kehidupan yang indah dan bahagia bagi hambanya yang selalu beribadah dan beramalsholih. Alloh berfirman :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan Aku Alloh tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah (menyembah) kepada-Ku. (QS. Adz Dzariyat : 56).
Imam Ibn Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa, Aku ciptakan mereka itu dengan tujuan untuk menyuruh mereka beribadah kepadaKu, bukan karena Aku membutuhkan mereka tapi justru merekalah yang membutuhkanKu .
Mengenai lafadz illa liya’budun Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibn Abbas, yang artinya, melainkan supaya mereka mau tunduk beribadah kepada-Ku, baik secara suka rela maupun terpaksa.
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً
وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Barangsiapa yang mengerjakan amal sholih baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan dia beriman maka sesungguhnya Kami Alloh akan berikan kepadanya kehidupan yang bahagia dan sesungguhnya Kami akan memberikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. An Nahl : 97)
Ini merupakan janji dari Alloh bagi orang yang mengerjakan amal sholih yaitu amal yang mengikuti Kitab Alloh (Al Qur’an) dan Sunnah RosulNya, Muhammad Sholallohu Alaihi Wasallam baik laki-laki maupun perempuan yang hatinya beriman kepada Alloh dan RosulNya. Amal yang diperintahkan itu telah disyari’atkan dari sisi Alloh yaitu Dia akan memberikan kehidupan yang bahagia di dunia dan akan memberikan balasan di akhirat kelak dengan balasan yang lebih baik daripada amalnya. Kehidupan yang baik itu mencakup seluruh bentuk ketenangan, bagaimanapun wujudnya. Inilah kehidupan barokah , kehidupan hamba Alloh yang beriman.
Kalau kita memahami hal ini, maka alangkah pentingnya kita mengetahui makna kehidupan bahagia dan barokah sehingga kita bisa menjalani kehidupan dengan selalu bersukur dan selalu meningkatkan ibadah dan kita meraih ridha Alloh Subhanahu wa Taala.
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْس
Yang namanya kaya bukanlah dengan memiliki banyak harta, akan tetapi yang namanya kaya adalah hati yang selalu merasa cukup. (HR. Bukhari dan Muslim)
لاَ بَأْسَ بِالْغِنَى لِمَنِ اتَّقَى وَالصِّحَّةُ لِمَنِ اتَّقَى خَيْرٌ مِنَ الْغِنَى وَطِيبُ النَّفْسِ مِنَ النِّعَمِ
Tidak mengapa seseorang itu kaya asalkan bertakwa. Sehat bagi orang yang bertakwa itu lebih baik dari kaya. Dan hati yang bahagia adalah bagian dari nikmat. (HR. Ahmad)
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِى سِرْبِهِ مُعَافًى فِى جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا
Barangsiapa di antara kalian mendapatkan rasa aman dirumahnya (pada diri, keluarga dan masyarakatnya) diberikan kesehatan badan dan memiliki makanan pokok pada hari itu di rumahnya maka seakan-akan dunia telah terkumpul pada dirinya. (HR. At Tirmidzi )
انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَإِنَّهُ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ
Lihatlah pada orang yang berada di bawah kalian dan janganlah perhatikan orang yang berada di atas kalian. Lebih pantas engkau berakhlak seperti itu sehingga engkau tidak meremahkan nikmat yang telah Allah anugerahkan (HR. Ibnu Majah )
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافاً وَقَنَّعَهُ اللّهُ بِمَا آتَاهُ
Sungguh beruntung orang yang berislam, memperoleh kecukupan rezeki dan dianugerahi sifat qana’ah atas segala pemberian (HR. At Tirmidzi)
Sifat qana’ah akan membawa seseorang keberuntungan, kehidupan bahagia sebagaimana yang dikatakan dari Abdullah bin Amr bin Al Ash, Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ هُدِىَ إِلَى الإِسْلاَمِ وَرُزِقَ الْكَفَافَ وَقَنِعَ بِهِ
Sungguh beruntung orang yang diberi petunjuk dalam Islam, diberi rizki yang cukup, dan qana’ah (merasa cukup) dengan rizki tersebut.” (HR. Ibnu Majah )
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah ) tatkala Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih (QS. Ibrohim : 7).
مَا يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَآمَنْتُمْ ۚ وَكَانَ اللَّهُ شَاكِرًا عَلِيمًا
Alloh tidak akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman. Dan Alloh adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui. (QS. An Nisa’ : 147)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepadaNya kamu menyembah (QS. Al Baqarah : 172).
Diriwayatkan dari Mughirah bin Syu’bah Radhiyallahu Anhu bahwa Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam melakukan sholat malam hingga kedua telapak kaki beliau membengkak, lalu Aisyah yang berkata kepada beliau, Apakah engkau memaksakan diri untuk ini, padahal Alloh Subhanahu wa Taala telah memberikan ampunan bagimu atas dosamu yang telah lalu dan yang akan dating…? Beliau menjawab :
أَفَلاَ أَكُوْنُ عَبْدًا شَكُوْرًا