Hembusan angin kering dan debu berterbangan menemani udara panas yang berkisar lebih dari 40 derajat celcius. Kondisi ini langsung dirasakan Jamaah Haji setibanya di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMMA) Madinah, di saat mereka keluar dari pintu pesawat. Pada musim Haji tahun ini, suhu di Arab Saudi diperkirakan sangat ekstrem berkisar antara 41-45 celcius.
Kasubsi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, Ika Nurfarida Soleh, mengatakan Jamaah Haji harus memperbanyak minum air terutama air zamzam, menyemprot air wajah atau bagian tubuh, memakai masker basah, dan membawa payung atau peralatan penunjang lain saat bepergian ke manapun.
Dengan suhu ekstrem tersebut, jamaah haji dapat terkena gangguan kesehatan "heatstroke" atau sengatan panas. "Heat stroke" merupakan kondisi darurat seseorang yang naik sangat drastis akibat terpapar suhu tinggi dan cahaya matahari dalam waktu yang lama. Gejala umum yang menandai serangan sengatan panas seperti mual, kejang, kebingungan, disorientasi dan kadang-kadang kehilangan kesadaran.
Di lain tempat, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Eka Jusup Singka mengimbau Jamaah Haji untuk banyak mengonsumsi air putih terutama air zamzam agar terhindar dari "heatstroke".
Jemaah haji diminta melakukan berbagai hal agar kondisi fisiknya tetap fit dan bisa beribadah dengan lancer tanpa terkendala gangguan kesehatan di antaranya adalah :
Lakukan pola hidup yang sehat dengan mengkonsumsi makanan bergizi untuk menghindari terserangnya penyakit ketika haji karena kekebalan tubuh menurun juga melakukan latihan fisik seperti jalan kaki karena ibadah haji banyak berhubungan dengan jalan seperti tawaf, sai, maupun perjalanan ke Arofah.
Jamaah Haji yang memiliki penyakit hendaklah memeriksakan diri secara rutin. Rutinlah minum obat dari resep dokter untuk menjaga tubuh tetap stabil. Juga mintalah saran dokter untuk pertolongan pertama jika terjadi sesuatu ketika melakukan ibadah haji.
Gunakanlah kaca mata hitam ketika pelaksaan haji terutama ketika perjalanan ke Arofah, Muzdalifah dan Mina karena dengan teriknya matahari akan membuat Jamaah haji silau dan mata akan perih.